Cinta, jika ada yang dekat
dan jelas kesetiaannya, mengapakah harus mengharapkan cinta yang jauh dan tak
pasti? Jangan sampai upaya untuk mencari yang jauh itu adalah karena tidak mensyukuri yang dekat – Mario
Teguh
Dears My Friends
Manusia memiliki sifat sifat
yang bervariatif, masing masing individu pasti memiliki kekurangan, terkadang
kita tidak suka dengan kekurangan pasangan kita.
Baca Juga : Ada Gembok Ada Kunci
Kesetiaan kita diuji dengan
kekurangan dan kejelekan pasangan kita, apakah kita bersabar dalam melengkapi
kekurangan pasangan kita, suka tidak suka kita harus menerima kekurangan dan
kelebihan pasangan kita, karena kita telah memilih pasangan kita.
Bp. Eko Pratomo Suyatno,
Direktur Fortis Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan
Investment, beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri Reksadana di
Indonesia.
Usia Pak Suyatno sudah
58
tahun, kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit Mereka
menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak.
setelah istrinya melahirkan anak keempat tiba-tiba kakinya
lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun
ke tiga, seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang,
lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran,
menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja,
dia letakkan istrinya didepan televisi supaya istrinya tidak merasa kesepian.
Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum.
Untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari
rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.
Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas waktu
maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg
dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa
menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang, bahkan dia selalu menggoda istrinya
setiap berangkat tidur.
Also
Open : Ada Gembok Ada Kunci
Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun,
dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati
mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari, ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang
tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah, sudah
tinggal dengan keluarga masing-masing dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia
yang merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.
Dengan kalimat yang cukup hati-hati anak yg sulung berkata “Pak
kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu,
tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak, bahkan bapak tidak
ijinkan kami menjaga ibu”.
Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-kata: “sudah
yang keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan
mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti
ini kami sudah tidak tega melihat bapak. Kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik
secara bergantian”.
Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga
anak-anaknya: “Anak-anakku… Jikalau perkawinan & hidup di dunia ini hanya
untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah.. tapi ketahuilah dengan adanya ibu
kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian.
Sejenak kerongkongannya tersekat, kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini
dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat dihargai dengan apapun.”
“Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaannya
seperti ini? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa
bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak
yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain? Bagaimana dengan
ibumu yg masih sakit.”
Sejenak meledaklah tangis anak-anak pak suyatno. Merekapun
melihat butiran-butiran kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno. Dengan pilu
ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.
Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun
TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada
Suyatno, kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yang sudah
tidak bisa apa-apa.
Disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yang hadir di
studio, kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru. Disitulah Pak
Suyatno bercerita..” Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam
perkawinannya, tetapi tidak mau memberi (memberi waktu, tenaga, pikiran,
perhatian) itu adalah kesia-siaan”.
“Saya
memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun
dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan
dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu-lucu. Sekarang dia sakit
karena berkorban untuk cinta kita bersama. Dan itu merupakan ujian bagi saya,
apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun
belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit…”
( credit to iphin cow )
My Friends, jangan
mengabaikan perhatian, ketulusan dan kesetiaan seseorang. Karena akan menjadi
sangat kehilangan manakala kita berkianat.
-------- Sponsored By_______
BUANA OUTBOUND TRAINING SERVICES
Villa Mutiara Lido Blok F 10 No 23 - 25
Jl. Bogor - Sukabumi KM 22 - Bogor 16740
Telp. o251 - 8220 467
Hp. 0856 9404 0792
www.victory-paintball.blogspot.com/
Villa Mutiara Lido Blok F 10 No 23 - 25
Jl. Bogor - Sukabumi KM 22 - Bogor 16740
Telp. o251 - 8220 467
Hp. 0856 9404 0792
www.victory-paintball.blogspot.com/